Ridho Allah SWT
Dalam
sebuah keterangan mengatakan bahwa yang menjadikan neraka sebagai tempat paling
menyedihkan adalah karena disana tidak ada ridho gusti Allah. Berbanding
terbalik dengan surga yang menjadi tempat paling membahagiakan adalah karena
surga merupakan tempat yang diridhoi gusti Allah. Jadi faktornya bukanlah
neraka atau surganya, tetapi Sang Pemilik neraka dan surga.
Ingat cerita Nabi Ibrohim A.S
yang dibakar dalam kobaran api yang begitu dahsyat? Secara logika beliau tak
akan mungkin bisa selamat dari kobaran api tersebut. Tetapi karena posisi Nabi
Ibrahim adalah posisi yang diridhoi Allah maka kobaran api itu tak ada artinya.
Bardan wasalaaman, terasa adem dan justru menyelamatkan.
Ingat lagi cerita para aulia
seperti Syaikh Dzun Nun al-Mishri yang digelandang ramai-ramai dipimpin
sejumlah ‘ulama’, dari Mesir ke Baghdad dengan tangan dan kaki yang dirantai.
Publik awam ikut serta menuduhnya kafir zindiq. Tetapi karena posisi beliau
yang diridhoi gusti Allah, maka seberat apapun penderitaan itu tak terasa dan
justru membuat bahagia.
Lantas jika saat ini kita tengah terbakar dalam kobaran api cobaan, bukankah seharusnya kita juga seharusnya merasa tenang dan tak perlu mengkhawatirkan jika yakin Allah bersama kita?
Posting Komentar untuk "Ridho Allah SWT"